Liputanjatim.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa partai yang dipimpinnya mengalami perkembangan yang signifikan, khususnya pada pemilu 2024.

Ia pun memaparkan bahwa PKB mengalami penambahan suara dan berkembang pesat sebagai jawaban atas pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staqus yang mengibaratkan PKB sebagai mobil rusak dan harus ditarik ke PBNU.

“Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun,” kata Gus Imin dalam postingan di akun X (Twitter) pribadinya, Sabtu (3/8/2024).

Bahkan ketika Gus Yahya dan Sekjendnya berusaha menggembosi PKB, mesin politik partai berembrio NU ini tetap bekerja maksimal. Basis suara yang dimiliki PKB pun semakin kuat, saat sosok Gus Imin tampil sebagai Calon Wakil Presiden, mendampingi Calon Presiden Anies Baswedan.

“Digembosi Yahya dan Saipul di pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam,” ujarnya.

Pernyataan Gus Yahya dan Gus Ipul yang seringkali memojokkan PKB tak membuat pemilihnya beralih dukungan. Terbukti pada jumlah kursi di DPR RI, PKB mendapat tambahan 10 kursi menjadi 68 kursi. Menurut cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri ini berarti apa yang telah dilakukan Gus Yahya dan Gus Ipul sia-sia belaka.

“Omongan yahya dan saipul gak laku. Yang rusak itu,” kata dia.

Gus Imin meminta Gus Yahya untuk tidak membawa-bawa PKB ke konflik internal PBNU. Ia mengatakan, posisi PKB sudah berada di posisi mapan dan akan terus dimaksimalkan. Jika mereka tetap memaksa menarik PKB ke PBNU maka semakin jelas sudah bahwa PBNU di tangan Gus Yahya sangat dipolitisasi, dan tidak sesuai dengan khittoh NU.

“Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? melanggar khittoh yang
ditegaskan mereka sendiri . Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB,” ujarnya.

“Emang siapa lu. Anda sopan kami segan. Kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite,” pungkasnya.