Bubur Asyura: Simbol Kebersamaan dan Solidaritas Muslim

@medcom.id

Liputanjatim.com – Bubur Asyura tidak sekadar hidangan lezat, tetapi juga sebuah simbol yang mengusung nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan solidaritas di dalam kehidupan umat Muslim. Merayakan peringatan dan tradisi ini dengan cara yang istimewa, tidak hanya sebagai sebuah praktik kuliner, tetapi sebagai sebuah amal kebaikan yang mengajarkan pentingnya mengenang sejarah dan menghormati pengorbanan.

Bubur Asyura sering kali disajikan dalam jumlah besar dan dibagikan kepada tetangga, teman, serta kepada mereka yang membutuhkan, menjadi wujud nyata dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi di antara umat Islam. Tradisi ini tidak hanya memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang perlu dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesederhanaannya, bubur Asyura mencerminkan makna yang dalam, bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dengan sesama dan menjalin solidaritas di tengah-tengah perbedaan. Dengan demikian, setiap tahun, peringatan bubur Asyura tidak hanya memenuhi perut, tetapi juga memperkaya jiwa dan memperkokoh persatuan di dalam komunitas muslim yang luas.

Berikut resep dan cara membuat bubur Asyura khas Jawa untuk merayakan hari Asyura 10 Muharram.

Bahan Utama
– 200 gram beras
– 100 gram jagung manis pipil
– 100 gram kacang merah, rendam semalaman
– 100 gram kacang hijau, rendam semalaman
– 100 gram ubi jalar, potong dadu kecil
– 100 gram labu kuning, potong dadu kecil
– 1 liter air

Bahan Pelengkap
– 200 ml santan kental
– 3 lembar daun pandan, simpulkan
– 1 batang serai, memarkan
– 2 lembar daun salam
– 100 gram gula merah, serut halus
– Garam secukupnya
– Gula pasir secukupnya

Cara Membuat
– Cuci bersih beras, kacang merah, dan kacang hijau yang sudah direndam semalaman
– Potong ubi jalar dan labu kuning menjadi dadu kecil
– Didihkan 1 liter air dalam panci besar
– Masukkan beras, kacang merah, kacang hijau, dan jagung manis pipil ke dalam air mendidih
– Aduk rata dan masak dengan api sedang hingga beras dan kacang-kacangan setengah matang
– Tambahkan ubi jalar dan labu kuning ke dalam panci
– Pastikan terus mengaduk bubur agar tidak gosong di bagian bawah panci
– Aduk rata dan lanjutkan memasak hingga semua bahan matang dan menjadi bubur yang kental
– Dalam panci terpisah, didihkan santan kental bersama daun pandan, serai, dan daun salam
– Tambahkan gula merah serut, garam, dan gula pasir sesuai selera. Aduk rata hingga gula larut dan santan mendidih
– Setelah mendidih, angkat dan saring kuah santan untuk menghilangkan daun pandan, serai, dan daun salam
– Tuangkan kuah santan ke dalam panci bubur yang telah matang
– Aduk rata dan masak kembali dengan api kecil hingga semua bahan tercampur sempurna dan bubur Asyura menjadi kental
– Angkat bubur Asyura dari panci dan sajikan dalam mangkuk
– Bubur Asyura khas Jawa siap dinikmati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here