Sidoarjo, liputanjatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo menetapkan tiga kecamatan Sidoarjo dalam kondisi darurat banjir. Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Porong, Tanggulangin dan Candi.
“Setelah kami melakukan rapat kemarin malam disepakati, bencana banjir di tiga kecamatan di Sidoarjo berstatus tanggap darurat,” ungkap Kepala BPBD Sidoarjo Dwidjo Prawito, Kamis (30/11).
“Status itu dinyatakan mulai hari ini hingga dua pekan, kalau masih berlanjut akan kami perpanjang. Status (tanggap darurat) diputuskan karena sudah mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat,” sambung Dwidjo.
Saat ini, tiga kecamatan tersebut dalam kondisi terendam banjir setinggi 30-60 cm. Hal terebut diprediksi akan meningkat seiring dengan curah hujan cukup tinggi yang menyebabkan tingginya debit air di kecamatan tersebut.
Kecamatan Porong yang terdampak banjir yaitu desa Candi Pari, Wunut, Kedung Boto, Pesawahan, Pamotan dan Kesambi. “Yang parah Desa Candi Pari dan Pesawahan. Kami akan dirikan posko di Desa Candi Pari, sebagai tempat pengungsian,” katanya.
Di Kecamatan Candi, ada lima desa yang terendam banjir diantaranya Balongdowo, Sumorame, Kali Pecabean, Karang Tanjung, dan Balonggabus. “Sumorame dan Kalipecabean yang Parah. Itu juga dibuka posko,” kata Dwijo.
Sedangkan untuk Kecamatan Tanggulangin yang terendam banjir ada sekitar enam desa, yaitu Desa Kedensari, Ketegan, Randegan, Ganggang Panjang, Ketapang dan Kali Sampurno.
“Kami dirikan Posko di Pasar Wisata Tanggulangin, karena kondisi dilokasi tersebut dataran tinggi,” ujarnya.
Ia berharap warga yang terdampak banjir mau mengungsi di posko yang telah disediakan oleh pemerintah. [fjc]