Tapera! Yenny: Dapet Kerja Susah, Giliran Dapet Kerja Gajian Potongannya di Luar Nurul

Foto: Yenny Wahid/Instagram @yennywahid

Liputanjatim.com – Putri Presiden ke-4 Indonesia, Yenny Wahid turut mengomentari Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Melalui unggahannnya di akun instagramnya iseng menghitung berapa lama peserta Tapera melunasi kredit rumahnya. Pada cuitan postingannya tersebut Yenny dibuat heran karena pengusaha saja menolak kebijakan Tapera, tapi tidak ada respon lain dari pemerintah selain tetap menjalankannya.

Pengusaha aja nolak, apalagi karyawan. Dapet kerjaan susah, giliran udah dapet kerja, pas gajian potongannya diluar nurul” tulis Yenny pada postingannya (28/05/2024) disertai gambar sebuah artikel dan hasil hitungan jika gaji dipotong iuran Tapera akan membutuhkan 285 tahun untuk melunasi.

Selain itu juga Yenny juga menyoroti perihal tidak adanya transparansi pengelolaan anggaran. Mengutip pada halaman website resmi Tapera, disebutkan jika dana yang dikumpulkan akan diadministrasikan ke Bank Kustodian lalu akan diinvestasikan berupa deposito perbankan, surat-surat utang negara maupun daerah serta bentuk investasi lain yang aman dan untung.

Kebijakan pemerintah terkait Tapera ini sedang menuai banyak sorotan dan penolakan. Pasalnya pemotongan gaji sebesar 3% dan bersifat wajib bagi Pegawai Negri Sipil (PNS), TNI/Polri, hingga Pekerja Swasta. Begitupun banyak keraguan masyarakat pada pengelolaan dan pencairan dana yang sudah diinvestasikan. Sempat ramai di media sosial jika sebelumnya seorang pensiunan PNS yang sudah bekerja selama 30 tahun dan saat mengklaim prosesnya sangat susah dan ribet.

Berkenaan dengan itu dan semakin banyaknya kasus korupsi membuat masyarakat khawatir kebijakan Tapera ini hanya akan menjadi ladang basah bagi oknum-oknum pemerintahan atau yang menjadi pengelola dana Tapera. “Udah nih rakyat taat semua dibayarin semua tetep dikerjain gapapa dipotong sana sini, eh pas udah pension trus mau dicairin kalua gak dibikin susah, ya dibikin ikhlas. Banyak betuuul pahalanya warga negara ini” cuitan @ribkadel (29/05/2024) mengomentari sebuah tweet di X.

Tidak ketinggalan akun Narasi Newsroom mengunggah cuitan “Pas baca soal Tapera, tiba-tiba langsung keinget beberapa kali uang-uang yang ((dititipin)) ke negara malah raib dikorupsi. Kasus korupsi Jiwasraya bikin negara rugi Rp.16,807 triliun. Kasus korupsi Asabri bikin negara rugi Rp.222,78 triliun”.

Hal ini karena tidak sedikit gaji yang akan dipotong dari setiap pekerja. Dengan gaji rata-rata Indonesia yang masuk gaji terendah No. 6 di Asia, pasti akan menjadi polemik dikalangan masyarakat. Terlebih jika dibenturkan dengan banyaknya pengeluaran baik pajak profesi, kendaraan hingga kebutuhan sehari-hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here