Liputanjatim.com – Keberanian untuk menghadapi intimidasi di negara demokrasi akan terus diuji. KH Abdussalam Shohib mengajak laskar santri untuk menjadi garda terdepan dalam melindungi nilai-nilai demokrasi yang telah diperjuangkan begitu keras oleh para pendahulu.
“Beberapa hari terakhir ini kami banyak mendengar adanya intimidasi, tekanan kemudian upaya-upaya kecurangan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Tentu kami menitipkan kepada laskar santri, untuk jangan pernah takut menghadapi intimidasi. Tetap jaga negara ini yang telah diperjuangkan oleh para pejuang dan masyayikh terdahulu,” kata Gus Salam, panggilan akrabnya dalam acara Laskar AMIN di Pacitan, Rabu (7/2/2024).
Pengasuh PP Mambaul Ma’arif Denanyar ini menyoroti bahwa tekanan dan intimidasi sebenarnya adalah cerminan dari kebenaran yang kita perjuangkan. Ia menegaskan bahwa dalam menghadapi tekanan, semua pihak harus memperkuat keyakinan akan kebenaran yang dipegang.
“Jangan pernah surut menghadapi tekanan, karena semakin kita diintimidasi semakin kita ditekan. Sebenarnya itu menunjukkan apa yang kita perjuangkan adalah sebuah kebenaran,” imbuhnya.
Gus Salam mengingatkan dengan tegas bahwa proses pilpres adalah landasan demokrasi yang harus kita junjung tinggi bersama. Indonesia adalah milik semua, dan dalam kebersamaan itulah kekuatan sebenarnya. Baginya, penting sekali menjaga proses demokrasi ini, karena untuk memastikan masa depan yang adil dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kita semuanya harus sadar bahwa proses pilpres ini adalah proses demokrasi yang harus kita jaga bersama, Indonesia milik bersama,” tegasnya.
Dalam acara ini, Gus Salam bukan hanya meneguhkan hati untuk memilih Anies-Muhaimin, tetapi juga memberikan pemahaman untuk melangkah maju dengan keyakinan. Bahwa dalam kebenaran, semua akan menemukan kekuatan yang tak terkalahkan.