Liputanjatim.com – Kapten Timprov AMIN Jawa Timur, Thoriqul Haq menilai argumentasi Capres nomor 1 Anies Baswedan soal bantuan sosial (bansos) di debat capres ke lima sangatlah nendang.

“Itu nendang banget,” kata Cak Thoriq, panggilan akrabnya, usai nobar debat capres di PKB Jatim, Minggu (4/2/2024) malam.

Dikatakannya, pernyataan Anies soal bansos menyadarkan semua pihak, masyarakat bahkan pemerintah sendiri. Pasalnya, bansos harus diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukanlah atas inisiatif pribadi. “Masak bansos diturunkan berdasarkan keinginan yang memberi,” ujarnya.

Mantan Bupati Lumajang ini menuturkan, pemahaman masyarakat terhadap bansos harus diluruskan. Sebab, sebetulnya bansos itu adalah hak rakyat. “Bansos itu bukan shodakoh. Bansos itu uang dari masyarakat, dari pajak dikelola di APBN,” katanya.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyinggung soal bansos dalam debat pamungkasnya yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC). Anies menilai saat ini pembagian bansos dalam beberapa bulan terakhir masif dilakukan. Padahal tidak ada peristiwa genting yang memerlukan turunnya bansos. Ia pun menilai bansos dibagikan dengan maksud pribadi. “Bila membutuhkan diberikan bansos sesuai kebutuhannya. Bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi,” kata Anies.

Pihaknya pun punya rencana mengembalikan penyaluran bansos tersebut kepada titik awal, yakni bansos diberikan saat masyarakat membutuhkan. Ia juga menegaskan bahwa bansos itu adalah hak rakyat yang diberikan ketiga rakyat membutuhkan.

“Kalau si penerima membutuhkan bulan ini, ya diberikan bulan ini. Kalau kebutuhannya tiga bulan lagi, ya diberikan tiga bulan lagi. Bukan dirapel semuanya, Itulah yang disebut bansos tanpa pamrih,” katanya.