Liputanjatim.com – Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung soal bantuan sosial (bansos) dalam debat pamungkasnya yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/1/2024) malam.
Anies menuturkan, saat ini pembagian basos dalam beberapa bulan terakhir masif dilakukan. Padahal tidak ada peristiwa genting yang memerlukan turunnya bansos. Ia pun menilai bansos dibagikan dengan maksud pribadi. “Bila membutuhkan diberikan bansos sesuai kebutuhannya. Bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi,” kata Anies.
Pihaknya pun punya rencana mengembalikan penyaluran bansos tersebut kepada titik awal, yakni diberikan saat masyarakat membutuhkan. Ia juga menegaskan bahwa bansos itu adalah hak rakyat yang diberikan ketika rakyat membutuhkan.
“Kalau si penerima membutuhkan bulan ini, ya diberikan bulan ini. Kalau kebutuhannya tiga bulan lagi, ya diberikan tiga bulan lagi. Bukan dirapel semuanya,” katanya.
Lebih dari itu, yang menjadi PR terbesar dalam penyaluran bansos tersebut yakni data yang dipakai selama ini tidak tepat sasaran. Pihaknya pun menginginkan data penerima bansos itu harus terlebih dahulu diperbarui. Pemberiannya pun dilakukan pihak birokrasi yang tepat dan pada bidangnya.
“Artinya melalui data yang baik. Informasinya itu harus akurat dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi. Bukan diberikan di pinggir jalan,” tegasnya.