Liputanjatim.com – Di tengah sorotan politik menjelang Pemilihan Presiden 2024, Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama, mengguncang panggung politik dengan mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Rhoma Irama dengan penuh keyakinan menyatakan pilihannya, memberikan warna baru pada perjalanan politik nasional pada Senin, 29 Januari 2024.
Dengan latar belakang sebagai ikon musik dangdut yang telah memikat jutaan hati masyarakat, Rhoma Irama kini memasuki arena politik dengan memberikan dukungannya kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Keputusan ini bukan hanya menyiratkan pengaruh seorang seniman terkemuka di Indonesia, tetapi juga menciptakan gelombang perbincangan di kalangan penggemar dan masyarakat umum.
Raden Haji Oma Irama atau populer dengan nama Rhoma Irama merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, musikus, produser, hingga aktor Indonesia. Penyanyi dengan musik populernya “Begadang” merupakan keturunan asli Sunda. Ia memulai karier di dunia dangdut sejak tahun 1960-an.
Sejak usia 11 tahun, Rhoma Irama mulai menjajaki dunia hiburan dengan menjadi bintang film anak-anak, yakni Djendral Kantjil. Setelah itu, pria kelahiran Tasikmalaya itu mendirikan berbagai band, salah satunya Soneta yang didirikan pada tahun 1973.
Bersama Soneta, Rhoma Irama berhasil merilis beberapa album mulai dari Soneta Volume 1 – Begadang, Soneta Volume 2 – Penasaran, Soneta Volume 3 – Rupiah, hingga Soneta Volume 16 – Bujangan. Sampai saat ini, lagu-lagu ciptaan Rhoma Irama masih melekat di telinga masyarakat.
Ratusan penghargaan berhasil diraih Rhoma Irama. Lalu pada tahun 1971, Rhoma Irama berhasil menjadi juara pertama lomba menyanyi tingkat ASEAN di Singapura bersama Elvy Sukaesih. Rhoma Irama juga mendapatkan penghargaan dari Museum Dunia Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori Raja Dangdut Indonesia.
Melalui penghargaan tersebut, nama Rhoma Irama sangat melekat dengan Julukan Raja Dangdut Indonesia. Kenapa Rhoma Irama dijuluki Raja Dangdut Indonesia oleh MURI?
Rhoma Irama dikatakan sebagai salah satu penyanyi yang sukses mengumpulkan massa. Bukan hanya tampil di dalam negeri, ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, hingga Brunei Darussalam dengan jumlah penonton yang hampir sama saat ia tampil di Indonesia.
Pada 1973, Rhoma Irama menjunjung semboyan Voice of Moslem atau suara muslim, tujuannya sebagai agen pembaharu musik Melayu yang memadukan musik rock dengan musik Melayu, serta melakukan improvisasi atas aransemen, syair, lirik, kostum, dan penampilan di atas panggung.
Sebagai pionir musik dangdut, Rhoma Irama berhasil meramu komponen musik Melayu, gambus, hindi, hingga musik modern dalam satu komposisi dangdut. Bahkan ia sudah menciptakan lebih dari 1.000 lagu dangdut selama berkarier di dunia musik.
Berdasarkan data penjualan kaset pada tahun 1984, penggemar Rhoma Irama tidak kurang dari 15 juta atau 10 persen penduduk Indonesia. Rhoma Irama tercatat pernah memperoleh 11 Golden Record dari kaset-kasetnya.
Melihat kiprahnya di dunia musik, Rhoma Irama telah dinobatkan sebagai Raja Dangdut Indonesia. Sosok Rhoma Irama belum tergantikan oleh penyanyi dangdut lainnya, terhitung sampai saat ini.