Liputanjatim.com – Nafas perjuangan tidak akan pernah surut. Begitu juga jejak langkah dan keberpihakan yang akan selalu berlabuh di hati masyarakat ketika perjuangan itu tulus. Anies Baswedan-Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) menapaki jalan yang tak mudah, terjal dan penuh dengan rintangan. Namun, ketulusan untuk berada di barisan mereka yang ingin berubah, jalan gahar itu dilalui tanpa berkata lelah.
Mantan Ketua PBNU, KH Said Aqil Siraj melihat perjuangannya sekarang tetap menyala. Dirinya bukan lagi Ketua PBNU maupun pengurus partai politik. Namun dirinya saat ini seperti semut yang mencoba memadamkan api ketika Nabi Ibrahim dibakar oleh Namrud. Ia pun menceritakan perjuangan seekor semut yang diremehkan hewan lain yang lebih besar badannya karena usahanya untuk memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim.
“Ketika Nabi Ibrahim dibakar oleh Namrud. Binatang-binatang semua berusaha memadamkan api dengan meniup api sekencang-kencangnya. Gajah, macan, buaya, badak, yang gede-gede itu. Eh semut datang memadamkan api, ditertawain oleh yang besar-besar,” kata Kiai Said di channel Youtube, Kamis (25/1/2024).
Si semut, lanjutnya, sadar bahwa tiupannya itu tida kuat dan tidak memberikan efek berarti, tidak seperti tiupan hewan lain yang berkali-kali lipat lebih besar dari tubuh kecilnya. Tiupannya pun juga besar, beda dengan tiupan semut yang kecil.
“Ngapain kamu, tidak ada gunanya kamu itu, ngapain kamu ikut-ikut meniup api,” kata hewan lain memandang remeh si semut, dalam cerita Kiai Said.
Ternyata, bukan karena bisa memadamkan api Nabi Ibrahim. Hal yang paling mencengangkan kata Kiai Said, adalah ketika si semut menjelaskan usahanya kepada hewan lainnya. “Apa jawaban semut? Jawabannya, saya tau tidak ada gunanya tiupan saya ini dibanding tiupan anda yang besar-besar. Tapi ini bertanda bahwa saya berada di pihak Ibrahim, bukan dipihak Namrud,” jelas Kiai Said.
Jalan semut Nabi Ibrahim ini lah yang kini banyak dilakukan para nahdliyin. Mereka terus berjuang dan berharap KH Ma’ruf Amin bukan orang yang terakhir yang menjadi Wakil Presiden RI dari kalangan nahdliyin. Kini, elektabilitas Paslon nomor 1 Anies-Gus Imin yang sebelumnya di posisi buncit, lambat laun terus naik, dan menunjukkan trend positif jelang Pilpres 2024.
Kiai Said menuturkan, bukan perkara menang dan kalahnya diantara ketiga paslon, karena pasti terjadi. Namun yang paling penting adalah sejauh apa usaha para pendukung untuk memenangkan AMIN. “Mau pilih di barisan Ibrahim apa Namrud?” tanya Kiai Said. Mendengar pertanyaan itu, para hadirin langsung menjawab dengan keras dan kompak. “Menjadi barisan Ibrahim!” kata mereka serentak.
“Saya pun seperti semut, ada di pihak Ibrahim. Meskipun kulo tidak ada gunanya lah. Hanya ketahuilah saya ada di pihak 01,” tegasnya