Liputanjatim.com – Kualitas kepemimpinan seorang presiden tak hanya terbatas pada aspek fisik semata, tetapi juga melibatkan kapasitas intelektual dan kemampuan berfikir untuk memajukan negara. Dengan merinci kualitas tersebut, Nyai Djuwairiyah menekankan bahwa pemimpin yang baik harus memiliki kombinasi kekuatan fisik, kecerdasan intelektual, dan dedikasi untuk kemajuan Indonesia.

“Yang penting satu bagi saya hati nurani panjenengan harus lihat presiden itu minimal memiliki kekuatan fisik, intelektualnya, bisa berfikir untuk Indonesia,” kata Nyai Djuwairiyah pada acara Laskar Santri di Sampang Madura, Sabtu malam (20/1/2024).

Nyai Djuwairiyah Fawaid yang akhir-akhir ini sering menyuarakan pasangan AMIN, menilai bahwa Anies dan Muhaimin dipilih karena wawasannya yang luas, baik dari segi ilmu agama dan ilmu umum. Mereka adalah pasangan yang saling melengkapi untuk bisa membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia.

“Pak Anies dan Gus Muhaimin ini pintar berpidato bahasa inggris hebat, bahasa arab hebat, berkhutbah bisa, tahlil bisa, tadarus bisa , apa yang kurang dari AMIN,” tambahannya.

Ia juga menambahkan bahwa Paslon nomor urut 1 ini merupakan isyarat dari Allah. Menurutnya baru kali ini ada sepasang nama yang saling melengkapi yaitu AMIN. Isyarat ini memberikan tanda bahwa mereka adalah pasangan yang tepat untuk dipilih.

“Karena hari ini Allah telah memberi isyarohnya melalui nama gandengan antara Pak Anies dengan Gus Muhaimin menjadi AMIN. Sesuatu yang belum pernah kita dengar, hari ini ada isyaroh dari langit bukan cuma kebetulan kalo pasangan amin harus dipilih untuk Indonesia menjadi suatu perubahan yang baik,” jelasnya.

Akhirnya Nyai Djuwairiyah mengajak semua santri untuk bersatu memilih pasangan Anies – Muhaimin demi perubahan Indonesia.

“Maka mohon yang baik-baik saja besok kita niatkan jihad untuk Indonesia datang ke TPS coblos nomor 1,” pungkasnya.