Lahir dari Dialektika yang Keras, Soal Debat Berdebat Cak Imin Sangat Matang

Liputanjatim.com – Debat Capres-Cawapres perdana akan segera dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terjadwal debat itu tidak kurang dari seminggu lagi.

Namun polemik ditiadakannya debat khusus cawapres menjadi topik hangat akhir-akhir ini. Sebab, ditiadakannya debat khusus cawapres tersebut menguntungkan salah satu paslon.

Politikus PKB Zainul Munasichin menyayangkan ditiadakannya debat cawapres tersebut. Pasalnya, Cawpares dari paslon no 1 Muhaimin Iskandar sudah sangat siap menghadapi debat itu.

Cak Imin sendiri, ia katakan tidak akan menjadi macan panggung jika debat cawapres digelar. Sebab, Ketum PKB itu bukan orang anyaran di atas panggung dan di depan mic. Cawapres dari Anies Baswedan ini meniti karir di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari tingkat cabang sampai pusat termasuk menjadi Ketua Umum PKB melalui pemilihan langsung.

Cak Imin terpilih menjadi ketua dalam karir politiknya itu, lanjutnya, bukan dengan penunjukan langsung (PL) seperti pimpinan partai sebelah.

“Gus Imin bertarung gagasan dari bawah di konferensi dan kongres PMII. Di PMII kalau anda tidak kuat bacaan bukunya, enggak kuat artikulasi pidato dan debatnya pasti lewat,” ungkap Zainul lewat akun X, @zainul_munas, Rabu, 6 Desember 2023.

Sebab PMII, katanya melanjutkan, adalah organisasi mahasiswa yang dibangun dan digerakkan dengan gagasan bukan dengan uang dan kekuasaan. Tradisi dialektika dan diskursus pengetahuan Cak Imin semakin kuat karena ia tumbuh dari pesantren.

“Di pesantren itu ada tradisi rutin Bahtsul Masa’il. Itu isinya debat semua rujukan kitab-kitab pesantren baik tradisional dan kontemporer. Yang debatnya cuma modal bacot tapi minim referensi pasti akan diketawain,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here