Liputanjatim.com – Pelukan ketiga Ketua Umum partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto, Airlangga Hartanto dan Zulkifli Hasan kepada Ketum Partai PKB Abdul Muhaimin Iskandar viral di media sosial.
Sekretaris Garda Bangsa Jatim, Dihan Syahri menilai pelukan ketiga ketum partai kepada Gus Imin adalah bentuk ketakutan PKB lepas dari koalisi. “Pelukan penuh kehangatan tapi menggambarkan takut kehilangan,” kata Dihan saat dikonfirmasi, Selasa 29 Agustus 2023.
“Kalau dalam sudut pandangku, sekarang sudah semestinya ketum (Gus Imin) sangat diganduli sama Koalisi Indonesia Maju. Makanya banyak gestur yang terlihat sangat menginginkan Gus Muhaimin tetap dalam koalisi,” jelasnya.
Menurut politisi muda asal Bojonegoro ini, sekarang KIM sudah tidak mempunyai pilihan lain, selain mengangkat Gus Imin sebagai Bacawapres Prabowo. Sebab, Gus Imin sendiri ia tegaskan mempunyai modal kuat dengan basis massa yang jelas, yakni Jatim.
“Pada dasarnya sudah gak ada pilihan lain bagi Prabowo dan KIM, selain Gus Muhaimin di jadikan wakil dari Prabowo,” tuturnya.
Bahkan, lanjut Dihan, dirinya pesimis dengan kemenangan Prabowo di Pilpres 2024, sebab Prabowo sendiri di pilpres 2014 dan 2019 kalah di dua wilayah yang notabene salah satu adalah basis Gus Imin dan PKB.
“Kalau seumpama memaksakan KIM ambil selain Gus Ketum, bisa sangat berbahaya untuk kelangsungan koalisi tersebut. Bisa jadi mengulang cerita sedih kekalahan Prabowo,” ujarnya.
“Perlu di ingat PKB adalah partai dengan suara terbanyak di Jawa timur, bukan hanya Prabowo aja yang perlu menang di Jatim dengan kekuatan akar rumput Gus Muhaimin, tapi Ganjar pun perlu menang di Jatim dengan kekuatan Gus Muhaimin,” lanjutnya.
Ia mengaku, Gus Imin dengan kekuatannya di Jatim menjadi madu yang diperebutkan banyak pihak. Sebab, saat ini kekuatan kongkrit dalam mengantrol suara memenangkan calon di pilpres 2024 hanya dimiliki cucu KH Bisri Syansuri ini.
“Bayangkan kalau Gus Imin dengan Ganjar bergandengan, suara di Jatim sudah dipastikan bakal di kunci, karena PKB dan PDIP adalah pemegang suara terbanyak di Jatim,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diinsiasi PKB dan Gerindra kini berganti nama KIM setelah PAN dan Golkar deklarasi mendukung Prabowo sebagai capres 2024. Namun pergantian nama koalisi itu tanpa persetujuan Gus Imin terlebih dahulu.
“Ya, saya baru dikasih tahu tadi sama Pak Prabowo bahwa koalisinya tadi Koalisi Indonesia Maju,” kata Gus Imin usai acara HUT ke-25 PAN.
Gus Imin mengaku belum dapat memastikan nasib KKIR saat ini usai Prabowo memberi nama Koalisi Indonesia Maju. Dia mengaku akan melaporkan hal itu terlebih dahulu ke internal partai.
“Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan dong? Nah saya enggak tahu, saya akan melapor ke partai dulu,” kata Gus Imin.