Liputanjatim.com – Panitia Qurban Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) mengolah limbah dari penyembelihan hewan qurban (30/6/2023) itu menjadi kompos untuk tanaman.
“Proses pengolahan limbah dan sekaligus memasak jeroan hewan qurban itu dilakukan di Area Komposter MAS seluas 16m x 16m,” kata Humas MAS Helmy M Noor di Surabaya.
Khusus liang yang digunakan sebagai komposter berukuran 3 x 3 meter dengan kedalaman 1,5m. Limbah-limbah hewan kurban itu pun langsung dimasukkan ke dalam liang tersebut.
“Kami juga mencampurkan limbah itu dengan daun-daunan sampah tanaman yang ada di halaman masjid. Estimasi menjadi kompos sekitar 6 bulan,” imbuhnya.
Menurut Helmy, setelah menjadi kompos dalam kemasan, selain untuk menyuburkan tanaman di kawasan Masjid Al Akbar juga diberikan kepada jamaah yang membutuhkan secara cuma-cuma alias gratis.
Sedangkan jeroan hewan qurban, setelah dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air mengalir 3 kali lalu dimasak setengah matang dalam 3 dandang ukuran besar. Setelah itu baru dibagi kepada penerima qurban dalam kemasan 1,5 kg bersama daging dan tulang.
“Jadi, kami dari Al Akbar melakukan pelayanan yang bersifat one top service yang bebas pencemaran lingkungan (apalagi mencemari sungai) dan justru bermanfaat untuk masyarakat, termasuk jeroan yang sudah dibersihkan dan dimasak setengah matang itu,” katanya.
Saat Idul Adha, Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS menerima sapi qurban dari Presiden, Gubernur dan Jamaah yang disembelih H+1 usai Sholat Idul Adha.
Hampir 40 ribu jamaah dari Surabaya dan sekitarnya memadati MAS untuk melaksanakan salat Iduladha 1444 H (29/6/2023) yang dipimpin KH. Abdul Hamid Abdullah (Imam Besar MAS) dan Prof DR Ir KH Mohammad Nuh DEA menjadi khatib dengan tema “Membangun Generasi yang Sholeh dan Ke-Kita-an”.