Liputanjatim.com – Puluhan pohon pisang yang ditanam di jalan Desa Jumputrejo Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo akhirnya dibersihkan pada Selasa (09/05/2023).
Petugas gabungan dari Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air serta Dinas Perumahan, Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang mengangkuti satu persatu pohon pisang dari setiap titik jalan yang berlubang.
Kepala Dinas PUBMSDA Kabupaten Sidoarjo Dwi Eko Saptono menyampaikan, pembersihan tersebut merupakan instruksi langsung dari Bupati. Pembersihan dilakukan agar tidak terjadi kemacetan di sepanjang jalan yang menjadi penghubung Kecamatan Sukodono dan Buduran itu.
Tak hanya itu, dirinya juga diminta untuk meninjau langsung kondisi jalan yang berlubang agar dapat segera dilakukan perbaikan. Mengingat jalan ini cukup padat dilalui kendaraan terlebih di pagi dan sore hari.
Dalam tinjauannya itu, ditemukan kondisi jalan yang rusak sepanjang 300 meter. Ia menyebut penyebab utama jalan rusak di Desa Jumputrejo ini adalah dampak proyek galian SPAM PDAM.
Kerusakan jalan kemudian diperparah dengan drainase yang tidak berfungsi sehingga air hujan tidak bisa mengalir dan memunculkan genangan yang membuat aspal cepat rusak.
“Tadi kita cek ada saluran sebelum sisi timur jalan namun sudah tidak berfungsi. Nantinya kalau masuk dalam rencana peningkatan akan dilengkapi dengan drainase,” ujarnya.
Dwi menyampaikan, jalan yang menjadi akses utama aktivitas ekonomi masyarakat sekitar itu belum masuk dalam rencana peningkatan tahun anggaran 2023.
“Tahun ini tidak masuk dalam perencanaan peningkatan jalan, nanti akan dibahas lagi untuk rencana pembangunan tahun 2024,” imbuh Dwi.
Kendati demikian, ia memastikan bakal segera menerjunkan petugas untuk melakukan perbaikan. Hal itu sesuai dengan arahan Bupati yang diterimanya.
“Atas arahan dari Pak Bupati, nanti malam petugas dari PUBMSDA turun mulai mengerjakan perbaikan,” terang Dwi.
Diketahui sebelumnya, jalan yang berada di Dusun Keling Desa Jumputrejo mendadak viral karena ditanami puluhan pohon pisang.
Hal itu terpaksa dilakukan lantaran kondisi jalan yang berlubang dan tak jarang membahayakan pengguna khususnya pengendara roda dua.
