PKB Jatim Intruksikan Kader Gercep Bantu Korban Semeru di Pengungsian

Liputanjatim.com – Awan Panas Guguran (APG) yang dimuntahkan Gunung Semeru memaksa 2.489 warga di lima kecamatan Kabupaten Lumajang pergi kepengungsian. Kondisi ini pun membuat prihatin dari Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi.

Fauzan mendengar kabar bahwa para pengusi rata-rata terdiri dari anak-anak, perempuan dan lansia. “Mereka para pengungsi membutuhkan banyak keperluan. Khususnya dalam hal makanan dan sanitasi,” kata Fauzan, Senin (5/12/2022).

Bendahara DPW PKB Jatim ini menuturkan, saat ini pihaknya terus melakukan komunikasi dengan para kader yang ada dilapangan, terutama dengan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.

Fauzan pun tak segan mengintruksikan para kader PKB di bawah gotong royong membantu para pengungsi. Agar mereka terjamin semua kebutuhannya di bascam pengungsian.

“PKB Jatim sudah berkoordinasi dengan kader-kader PKB di Lumajang, termasuk di antaranya saya langsung telpon Cak Thoriq untuk mengkoordinasi bantuan tersebut,” katanya.

Tepat satu tahun yang lalu, Fauzan ceritakan, saat APG terjadi di Semeru Desember 2021 lalu PKB Jatim mendirikan sekurangnya 20 titik pengungsian dengan berbagai macam perlengkapan keperluan pengungsi. Tidak hanya bantuan logistik, lanjutnya, PKB Jatim juga melakukan trauma healing untuk anak-anak di pengungsian. Nampaknya, bantuan tersebut ia katakan akan kembali dilakukan PKB Jatim di tahun 2022 ini.

“Tahun lalu kita gerak cepat membantu para pengungsi. Insyaallah saat ini kita akan melakukan hal yang sama,” ujarnya.

Seperti diketahui, Gunung Api Semeru yang kembali mengalami erupsi dini hari tadi, Minggu (4/12/2022). Hal tersebut diketahui dari data Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Adanya erupsi Gunung Semeru ini, PVMBG Kementerian ESDM menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” tulis PVMBG Kementerian ESDM.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here