Liputanjatim.com – Seiring dengan geliat ekonomi yang terus mengalami tren positif pasca pandemi Covid-19, komisi C DPRD Jawa Timur menargetkan pertambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 untuk Jawa Timur.

Abdul Halim, Ketua Komisi C DPRD Jatim mengaku memberikan target penambahan 500 Milyar dari kesangupan Bapedda Jatim senilai 15,1 triliun.

“Jadi mereka menargetkan Rp 15,1 triliun. Akan tetapi kita tingkatkan Rp 500 miliar,” ujar Ketua Komisi C DPRD Jatim Abdul Halim Kamis 3 September 2022.

Politisi dari Fraksi Gerindra Jatim ini katakan, potensi resesi dunia yang sudah diwaspadai pemerintah Indonesia, ia prediksi nampaknya tidak terlalu berdampak. Hal ini ia katakan, karena Indonesia sendiri mempunya cara jitu dalam menanggulangi keresahan ekonomi global tersebut, dengan penggalakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Itu yang membuat kita optimis agar target PAD ditingkatkan,” ungkapnya.

Lebih dari itu, target peningkatan PAD Jatim tersebut, lanjutnya, sebagai solusi diberlakukannya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah.

Disisi yang sama, Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, Yohanes Ristu Nugroho mengatakan, target penambahan PAD 500 milyar sudah disanggupi Bapenda Jatim. Dengan didasari pertimbangan PAD yang didapat sebelum akhir tahun sudah hampir menyentuh 100 persen dari target PAD tahun 2022 sebesar Rp 14,25 triliun.

“Kita optimis bahwa hingga akhir tahun target akan terlampaui. Ini yang menjadi acuan untuk tahun 2023 sepanjang kondisi ekonomi normal. Inilah yang membuat kita meminta Bapenda meningkatkan targetnya,” katanya.

Salah satu cara dalam mencapai target tersebut, dikatakannya dengan digenjotnya OPD penghasil dan ditargetkan mengalami penambahan sekitar 10 persen. “Hanya saja waktu hearing, OPD penghasil ini tidak hadir. Jadi belum tahu apakah OPD ini sepakat atau tidak dengan peningkatan target PAD ini,” ujarnya.