Pemkab Sidoarjo dan PT PJB Sepakat Kerjasama Kelola Sampah jadi Bahan Bakar Alternatif

Liputanjatim.com – Pemkab Sidoarjo dan PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) resmi meneken MoU Kerjasama terkait Cofiring BBJP (Bahan Bakar Jumputan Padat).

MoU ditandangani langsung oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dan Direktur Operasi 2 PT. PJB Rachmanoe Indarto di Kantor Pusat PT. PJB, Ketintang Surabaya, pada Selasa (13/09/2022).

Kedua belah pihak sepakat untuk bekerjasama dalam Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) untuk Cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengungkapkan, pada prinsipnya Pemkab Sidoarjo setuju sepenuhnya kerjasama pengelolaan sampah dengan PT. PJB.

Ia menyampaikan kesiapan Pemkab Sidoarjo untuk menyediakan jumputan padat sebagai bahan bakar alternatif untuk mencukupi kebutuhan PLTU wilayah Jawa Bali.

Menurutnya, TPA Jabon saat ini mampu memproduksi 15 ton jumputan padat dalam setiap hari. Ia berharap produksi tersebut dapat meningkat lagi. 

“Kita sedang menyiapkan BLUD TPA Jabon agar kapasitas produksi nanti kita upayakan naik semaksimal mungkin,” ujarnya. 

Ia berharap dengan adanya BLUD TPA Jabon, nantinya proses kerjasama dan penanganan sampah yang ada di TPA Jabon bisa lebih fokus dalam meningkatkan kapasitas produksi jumputan padat.

Sementara itu, Direktur Utama PT. PJB Gong Matua Hasibuan mengungkapkan bahwa jumputan padat produksi TPA Jabon dinilai layak untuk dijadikan campuran bahan bakar batu bara atau cofiring. 

Hal tersebut berdasarkan hasil ujicoba yang dilakukan oleh PT PJB sejak bulan Juli 2022. Saat itu, Pemkab Sidoarjo dan PT PJB mengirim 60 ton jumputan padat ke PLTU Awar-awar dan Paiton untuk diujicobakan.

“PJB bersama Pemkab Sidoarjo telah mengirim 60 ton untuk uji coba di PLTU Awar-awar dan Paiton. Kebutuhan maksimum 3 persen pemanfaatan sampah olahan,” terangnya.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini Cofiring jumputan padat dibutuhkan sebagai bahan bakar alternatif  untuk mengurangi penggunaan bahan bakar batu bara yang selama ini dipakai PLTU.

Berdasarkan perhitungan, kebutuhan jumputan padat untuk Cofiring di wilayah Jawa-Bali perharinya mencapai 100 ton. Untuk itu ia berharap kerjasama Pemkab Sidoarjo untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Setelah ini bisa dilanjutkan kerjasama dengan Pemkab Tuban, Pemkab Pasuruan dan Pemkab Probolinggo,” pungkasnya.

Hadir dalam penandatanganan MoU tersebut, antara lain Komisaris Independen PT PLN Persero, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Direktur Mega Proyek Energi Terbarukan PT PLN Persero William Kusdiharto, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here