Survei ASI: Gus Muhaimin Tokoh NU Paling Potensial di Pilpres 2024

Liputanjatim.com – Hasil survei yang dilakukan Arus Survei Indonesia (ASI) menunjukkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai kandidat calon presiden (capres) paling potensial dari klaster tokoh Nahdlatul Ulama (NU). 

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an mengatakan, dari hasil survei bertajuk “Preferensi Pemilih Dan Peta Elektoral 2024” yang dirilis, Rabu (31/8/2022), ada sejumlah temuan survei. 

Dalam simulasi 14 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di posisi teratas (17,6%), disusul Prabowo Subianto (16,0%), Anies Baswedan (14,0%), Ridwan Kamil (7,3%), Agus Harimurti Yudhoyono (6,4%), Sandiaga Uno (5,6%), Erick Thohir (4,3%), A. Muhaimin Iskandar (3,1%), Khofifah Indar Parawansa (3,0%), Airlangga Hartarto (2,4%), Puan Maharani (2,1%), M. Mahfud MD (1,9%), Andika Perkasa (1,8%), dan Zulkifli Hasan (1,0%). Adapun 13,3% mengaku tidak tahu/tidak jawab.

Analisis temuan survei simulasi 14 nama, jika dilihat dalam perspektif klaster maka elektabilitas tertinggi pada klaster kepala daerah ditempati Ganjar Pranowo (17,6%), klaster ketum partai diduduki oleh Prabowo Subianto (16,0%), klaster menteri ditempati Sandiaga Uno (5,6%). 

”Dan dalam klaster tokoh NU ditempati oleh A. Muhaimin Iskandar (3,1%),” kata Ali Rif’an.

Sementara dalam simulasi empat pasangan calon, duet Prabowo – Gus Muhaimin memiliki tingkat elektabilitas (27,1%), disusul duet Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (24,8%), Ganjar Pranowo-Puan Maharani (23,9%), dan Airlangga Hartarto-Erick Thohir (16,1%). Sisanya 8,2% mengaku tidak tahu/tidak jawab.

Prabowo dan Muhaimin juga berada di urutan teratas bakal capres atau cawapres paling potensial untuk klaster ketua umum partai politik. 

”Prabowo Subianto berada di urutan teratas dengan tingkat elektabilitas 25,7%, disusul Gus Muhaimin (18,8%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (16,9%),” katanya.

Ali mengatakan, dalam survei tersebut juga terungkap latar belakang kandidat presiden dan wakil presiden yang paling mempengaruhi pilihan responden adalah rekam jejak (76,6%), agama (68,8%), dan gender (49,8%) sebagai tiga besar, disusul usia (47,5%), asal daerah (30,9%), dan suku (22,7%). 

Terkait tokoh-tokoh yang paling mempengaruhi dalam memilih calon presiden dan wakil presiden tertuju pada tokoh politik (29,1%) dan tokoh agama (27,0%) yang paling tinggi, disusul tokoh masyarakat (15,2%), artis/influencer (14,5%), dosen/guru (5,0%), dan orang tua (2,2%). Sisanya 7,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab. 

Terkait preferensi profil pasangan kandidat presiden dan wakil presiden, pasangan nasionalis-religius (45,8%) paling banyak dipilih, disusul religius-nasionalis (30,7%), nasionalis-abangan (9,0%), dan nasionalis-sekuler (8,0%), dan yang tidak jawab/tidak tahu 6,5%. Sebanyak 51,5% responden mengatakan lebih suka dengan kombinasi presiden-wakil presiden dari Jawa-non Jawa, sementara yang mengatakan biasa saja 42,5%, tidak suka 3,1%, dan 2,9% mengatakan tidak tahu/tidak jawab.

Survei tersebut dilaksanakan pada tanggal 12–18 Agustus 2022 di 34 provinsi di Indonesia dengan cara telesurvei. Responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 1200 responden  dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. 

2 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here