Liputanjatim.com – Proyek pembangunan Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Gili Timur, tepatnya di desa Sidogedungbatu, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik sudah mencapai progres 80%.
PLTS di Gili Timur itu diperkirakan selesai pada Agustus mendatang, untuk saat ini sudah masuk pada tahap finishing pembangunan dan pagar kawat berduri sudah bisa dipasang.
Namun, beranjak dari berita diatas, diketahui muncul berbagai keluh dari pihak masyarakat, lantaran beban biaya operasional dinilai masih tergolong tinggi.
“Satu rumah bayar Rp 2 juta 400 ribu. Kami beserta warga di Pulau Gili Timur ini keberatan. Apalagi masyarakat setempat hanya bermata pencaharian nelayan dan berjualan ke pasar,” ungkap Kepala Dusun Gili Timur Mas Wahid, Selasa (02/08/22).
Kendati demikian, Wahid mengaku bersykur atas dibangunnya PLTS tersebut. Pihaknya mengaku, bahwa total pembayaran itu atas kesepatakan janji dari PLN Bawean sejak 2017 silam. Saat itu, rekanan PLN Bawean bernama Sulaiman telah mendata semua rumah disini. Totalnya ada 220 rumah yang terdaftar, dari 280 rumah yang berpenghuni.
“Semua yang memfasilitasi kabel serta tiang Sulaiman tersebut. Sebagai persiapan dulu akan ada listrik. Warga hanya tinggal pasang meteran saja,” jelasnya.
Dari situ Wahid berharap, setelah adanya PLTS dan melalui metode pembayarannya, warga nantinya tinggal isi token pulsa listrik di rumah masing-masing. Karena pembayaran tersebut termasuk token meteran di rumah warga.
“Semoga nanti saat pemasangan distribusi listrik ke rumah warga, kami harap pihak PLN bisa memberikan keringanan tentang tarif pembayaran kepada warga,” harapnya.
Pembangunan yang berdiri diatas lahan seluas 1.300 persegi itu sudah tampak selesai dua bangunan, meliputi Pos Security dan Gedung Control. Ditambah sudah terpasang PV Modul 144 panel.
Supervisior Pekerjaan Sipil Edy Sarko mengatakan, pembangunan sudah mencapai 80%. Diperkirakan awal bulan Agustus nanti sudah dipasang pagar. Sehingga, tepat di penghujung bulan Agustus pembangunan sudah rampung. Tinggal teknisi listrik nanti yang melakukan distribusi listrik menuju ke rumah-rumah warga.
“Kami mulai pengerjaan sejak Bulan Maret 2022. Mulai pemasangan panel, dan pemasangan bateri. Nantinya setelah selesai pembangunan ada penarikan kabel dari panel surya ke gedung control lalu dari gedung control itu aliran listrik ke rumah-rumah warga,” ujar Edy Sarko.
Dijelaskan, bahwa kekuatan sinar surya 50 kilowatt peak (kWp). Setelah nanti dikonversi menjadi 200 kilowatt-hour (KWh).
Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga mengatakan, pembangunan aliran listrik di Gili Timur adalah hasil dari sinergitas Pemkab Gresik bersama PLN Gresik. Dengan harapan melalui pembangunan pembangkit listrik ini, nantinya bisa bermanfaat kepada masyarakat Bawean khususnya Gili Timur.
“Mulai mendengar aspirasi kami bersama warga Gili. Hingga kini dibangun salah satu titik pembangkit listrik tenaga surya Jawa-Bali oleh PLN unit Jatim,” ungkap Bupati Yani.
Sebagai informasi, selama ini aliran listrik warga Pulau Gili Timur didapat melalui cara patungan. Itu pun, masih banyak kendala dikarenakan warga menggunakan jetset dan aki untuk sekedar mendapatkan listrik. Dari pengerjaan pembangunan PLTS di Gili Timur, saat ini sudah hampir selesai pada tahap memasang panel surya.