Berhasil Ekspor Produk UMKM Ke Negara Jepang, Desa Domas Digadang Menjadi Desa Devisa Oleh Wakil Bupati Gresik

Liputanjatim.com – Hasil produksi Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Gresik kembali tembus ke Pasar Ekspor. Kali ini, pada Selasa (12/4), berupa produk kerajinan rotan asal Desa Domas, Kecamatan Menganti dan produk frozen food asal Desa Tenaru, Kecamatan Driyorejo telah berhasil diekspor ke Negara tujuan Jepang dan Malaysia.

Perlu diketahui, dalam giat pelepasan ekspor UMKM yang ke-22 ini, tampak dihariri oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Kepala Dinas Pertanian Eko Anindito, Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai V Eko Rudi Hartono dan sejumlah pejabat lain yang hadir.

Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati (Wabup) Aminatun Habibah mengatakan, bahwa geliat UMKM yang ada di Kabupaten Gresik ini bertujuan untuk membuktikan kualitas terbaik hasil UMKM Gresik, serta membubuhkan semangat motivasi ekspor bagi pelaku UMKM lainnya.

“Kabupaten Gresik sudah mengekspor beberapa komoditas UMKM, dan ini tentunya merupakan suatu motivasi tersediri kepada pelaku UMKM Kabupaten Gresik yang lainnya untuk memberikan kualitas yang terbaik, sehingga hasil dari UMKM mereka nanti bisa diekspor ke Nagara lain,” ujar Wabup.

Selanjutnya, Wabup Gresik yang akrab disapa Bu Min, juga mengungkapkan bahwa Desa Domas ini nantinya direncanakan menjadi Desa Devisa lewat kerajinan rotannya.

“Dengan menjadikan Desa Devisa, tentunya akan banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat pelaku UMKM kerajinan rotan Desa Domas dalam berproduksi dan menjaga kualitas produknya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai V Gresik Eko Rudi Hartono turut menjelaskan bahwa kerajinan rota nasal Desa Domas ini nantinya akan dibeli dan sekaligus menjadi barang sample sebagai gerbang awal kerjasama pembelian yang lebih besar dari Jepang.

“Rencananya nanti di bulan Mei, aka nada perwakilan dari Jepang untuk berkunjung di Koperasi Kriya Mandiri Giri Sejahtera. Tujuannya adalah untuk melakukan quality control dalam rangka pemenuhan kualitas yang diinginkan pasar Jepang,” papar Eko Rudi.

Senada dengan produk kerajinan rotan yang ada di Desa Domas, Eko menjelaskan bahwa produk frozen food dari hasil produksi UD. Family Food yang telah dikirim pada hari ini, merupakan produk awal untuk transaksi yang lebih besar dipengiriman berikutnya. Dari 40 ragam frozen food yang diproduksi, pembeli Malaysia menaruh minat pada 17 produk.

“Untuk Malaysia ini rencananya nanti di akhir April akan dating dalam rangka negosiasi untuk transaksi yang potensinya senilai 9 Milyar dengan volume barang sebanyak 1 kontainer ukuran 20 fee,” tandas Eko.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here