Melalui Pameran Tolak Kopi Sachet, ESN Dorong Masyarakat Lestarikan Sungai

Liputanjatim.com – Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) gelar pameran edukasi sampah dengan mengangkat tema “Tolak Kopi Sachet”. Acara tersebut diselenggarakan tepat di atas perairan sungai Wonosalam, Kedai Tanah Senja Wonosalam, Jombang.

Pameran sampah ini terbilang unik. Karena mengangkat konsep pameran di atas air. Sehingga bagi pengunjung yang ingin melihat display puluhan pameran foto, harus rela basah-basahan terlebih dahulu. Tidak berhenti disitu, pameran tersebut juga menyediakan lorong plastik dari botol-botol minuman bekas yang memiliki nilai edukasi sekaligus sebagai wahana foto bagi pengunjung.

Ketua Pameran, Diki Dwi Cahya menjelaskan bahwa pemeran tersebut memiliki fokus tentang problem sampah di sepanjang perairan sungai-sungai yang ada di Pulau Jawa.

“Kami memamerkan foto-foto sampah sachet yang menjadi problem sampah di sungai-sungai Pulau Jawa,” ujar Diki, Minggu (6/3/22).

Senada dengan Diki, Tonis Afriyanto selaku Koordinator Zerowaste Ecoton menambahi bahwa dari setiap puluhan gambar yang dimuat dalam boot tersebut adalah gambar yang menjelaskan tentang problem sampah plastik diperairan sungai Brantas, Ciliwung, Bengawan Solo dan Citarum.

“Setiap tahun ada 8 juta ton sampah plastik yang dihasilkan penduduk Indonesia, pemerintah hanya mampu mengelola 3 juta ton, sisa 5 juta ton sampah tercecer di alam dan tidak terkelola. Selain dibakar sampah plastik yang tidak terolah dibuang di sungai sebesar 2,7 ton mengalir ke laut dan sebagian tersangkut di pohon-pohon tepi sungai,” beber Tonis.

Salah satu pengunjung, mahasiswi Universitas Nahdatul Ulama Surabaya Sofi Azilan Aini mengatakan pameran di atas air tersebut juga mengajak pengunjung untuk melakukan pengamatan mikroplastik dalam air. 

“Pameran ini inovatif dan informatif, kami mendapatkan banyak pengetahuan tentang bahaya plastik dan jadi tahu kalau didalam air mengandung mikroplastik,” ungkap Sofi.

Selanjutnya, pameran sampah plastik tersebut rencananya akan diselenggarakan di sepanjang aliran sungai Brantas, di Kediri, Malang, Tulungagung, dan Blitar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here