Liputanjatim.com – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus berupaya mengoptimalisasi realisasi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jatim pada tahun 2022. Bahkan, sejumlah inovasi pembayaran melalui dana digital pun dicetuskan untuk mencapai target tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Bapenda Provinsi Jatim, Abimanyu Poncoatmodjo Iswinarno saat menerima kunjungan kerja Ketua Komisi C DPRD Jatim Abdul Halim di Bapenda Jatim UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah (PPD) Malang Kota di Kota Malang, Rabu (26/1/2022).
Abimanyu menyatakan, bahwasanya upaya-upaya untuk meningkatkan optimalisasi pajak telah dilakukan di tahun 2021. Yakni, dengan menerapkan inovasi pembayaran pajak melalui platform digital yakni, Samsat 4.0 hingga Samsat Bunda (Badan Usaha Milik Desa).
“Di tahun 2021 kita laksanakan pengembangan melalui Samsat Bunda Desa dan Samsat 4.0, ternyata hasilnya luar biasa. Tahun 2022 ini, akan kita kembangkan lagi inovasi pembayaran melalui (digital) OVO, Dana, Shopeepay,” kata Abimanyu.
Tak hanya itu, Abimanyu menyebut, tahun 2022 ini pembayaran pajak juga bakal bisa dilakukan melalui Samsat Kampus. Jika sebelumnya pembayaran pajak dapat dilakukan melalui Samsat Pondok Pesantren.
“Kami kembangkan lagi di tahun 2022 Samsat Kampus. Kan sudah ada Pondok Pesantren,” terangnya.
Meski masih berada di situasi pandemi Covid-19, pihaknya menargetkan, realisasi PAD Jatim bisa melebihi target yang ditentukan. Sedangkan target realisasi PAD tahun 2022 sendiri, hampir sama dengan Perubahan APBD Jatim 2021.
“Ini merupakan salah satu nuansa baru. Karena baru kali ini target P-APBD 2021 menjadi ukuran target tahun 2022,” paparnya.
Sementara itu, terhitung sejak awal tahun 2022 hingga 16 Januari 2022, realisasi PAD Jatim sudah mencapai Rp 479,18 miliar atau 3,36 persen.
“Kami mohon doanya Bapak-Ibu sekalian, di tahun 2022 ini mudah-mudahan targetnya melebihi,” tandasnya.