Liputanjatim.com – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur begitu optimis kedepan wajah perpolitikan akan semakin membaik. Hal tersebut dilihatnya dari peran serta pemuda yang saat ini begitu peduli terhadap kondisi politik yang ada.
“Saya optimis wajah masa depan politik di Indonesia akan lebih baik.” kata Anwar Sadad saat menjadi pembicara dalam seminar tentang wacana amandemen UUD 1945 dalam perspektif akademis di UIN KH Ahmad Sidiq Jember, Kamis (23/9/ 2021).
Seminar yang diikuti perwakilan senat mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri se Jawa dan Nusa Tenggara itu merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Wilayah yang digelar selama dua hari.
Di hadapan puluhan mahasiswa itu, Anwar Sadad yang juga Ketua DPD Gerindra Jatim ini, menyampaikan kegembiraannya bahwa ada sekumpulan anak-anak muda yang concern pada persolan politik dan konstitusi.
“Beberapa pemaparan lembaga survei yang dirilis menunjukkan semakin tingginya apatisme generasi milenial terhadap persoalan politik. Ada lembaga survei yang menyebutkan hanya 22 persen dari generasi milenial tertarik pada politik,” ujarnya.
“Tapi hari ini saya merasa exited, di kampus ini tema tentang konstitusi dan wacana amandemen didiskusikan dengan cukup serius oleh anak-anak muda,” lanjutnya.
Ramai diperbincangkan akhir-akhir ini tentang perlunya amandemen UUD Negara Republik Indonesia 1945, bahkan telah menimbulkan pro dan kontra.
Dalam pemaparannya, Sadad menegaskan bahwa pro kontra itu telah ada sejak republik ini baru berdiri. Bagi yang pro amandemen, menurut Sadad, didasari pada dinamika dan perkembangam hubungan politik dan sosial yang terus berubah, sebagai suatu keniscayaan sejarah. Terutama dalam hal untuk membatasi kekuasaan agar tidak sewenang-wenang, di satu sisi, dan menjamin kedaulatan dan hak-hak warga, di sisi lain.
Akan tetapi pikiran yang menolak amandemen juga dapat dipahami sebagai kekuatiran terbelahnya bangsa ini yang telah dengan susah payah dipersatukan oleh para pendiri bangsa.
“Faktanya selalu ada dialektika antara kekuatan yang mengusung spirit of nationalism dan mereka yang mengusung spirit of constitutionalism,” kata Sadad.