3 Concern Anies-Muhaimin Terhadap Nasib Anak Muda

3 Concern Anies-Muhaimin Terhadap Nasib Anak Muda

Liputanjatim.com – Anies-Muhaimin memiliki 3 concern terhadap nasib anak muda di Indonesia. Banyak anak muda di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencari pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Tingkat pengangguran yang tinggi di antara lulusan S1 menjadi problematika yang memprihatinkan. Selain itu, ketertarikan mereka pada dunia usaha atau menjadi seorang entrepreneur juga semakin meningkat. Terdapat juga problematika terkait pasar yang tidak adil, memberikan keuntungan besar kepada pihak-pihak besar dan mengabaikan UMKM dalam perekonomian nasional.

Tantangan Sulit Cari Pekerjaan bagi Anak Muda

Sulitnya mencari pekerjaan bagi anak muda. Banyak lulusan S1 menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Meskipun telah menyelesaikan pendidikan tinggi, lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup memadai untuk menampung semua tenaga kerja yang ada.

Cak imin Cawapres nomor urut 1 mengungkapkan “hari ini kita masih memiliki masalah lulusan S1 banyak problem sulitnya nyari pekerjaan,” ucapnya.

Hal ini menjadi keprihatinan Anies-Muhaimin, berupaya mengatasi masalah ini dengan menyiapkan lapangan pekerjaan bagi kaum muda yang memiliki potensi. “Tugas kita secepat mungkin menyiapkan lapang pekerjaan sebanyak-banyaknya untuk kaum muda yang memiliki potensi dan kekuatan,” tambahannya.

Meningkatnya Ketertarikan pada Entrepreneurship

Dunia usaha dan menjadi seorang entrepreneur semakin menarik bagi anak muda. Mereka ingin mengembangkan kemampuan kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Masalah anak muda dalam hal ini adalah sulit mencari akses permodalan.

Anies-Muhaimin menyadari pentingnya mendukung minat ini dan memberi kesempatan kepada anak muda untuk mengembangkan kemampuan skill dengan memberi akses permodalan. “Bagi yang ingin menjadi pengusaha, memberi kesempatan untuk berkembang dengan kapasitas kemampuan skill, membuka luas yang disebut akses permodalan. Dengan ini, anak muda berani melakukan langkah kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri,” ucapnya.

Problematisasi Pasar yang Tidak Adil

Selain tantangan sulit mencari pekerjaan dan minat pada entrepreneurship, masalah lain yang dihadapi anak muda adalah problematisasi pasar. Pihak-pihak besar cenderung mendominasi pasar dan mengabaikan UMKM yang merupakan pilar penting dalam perekonomian nasional. Anies-Muhaimin menyoroti pentingnya memberikan keputusan yang adil baik bagi pihak yang besar maupun UMKM yang kecil.

Cak Imin yang juga Ketua Umum DPP PKB mengutarakan “kami berdua bersama mas anies memasukan unsur keadilan dalam setiap proses keputusan negara,” katanya.

Dengan ini pemerintahan dapat memberikan regulasi dan pemantauan yang ketat, untuk mencegah praktik monopoli. Pemerintah dapat memberikan dukungan dan bantuan kepada UMKM untuk meningkatkan akses mereka ke pasar dan memperluas peluang bisnis mereka. “Tujuannya apa? yang besar, boleh tetap besar tapi yang UMKM kecil atau pengusaha baru harus cepat menjadi besar, sehingga dapat tumbuh besar,” pungkasnya.

Nasib anak muda dalam mencari pekerjaan, minat pada entrepreneurship, dan problematisasi pasar adalah tiga masalah serius yang dihadapi Indonesia saat ini. Anies-Muhaimin mengusulkan beberapa strategi untuk mengatasi masalah ini. Dengan menyiapkan lapangan pekerjaan bagi kaum muda yang memiliki potensi, memberi akses permodalan bagi mereka yang tertarik pada dunia usaha, dan memastikan keputusan yang adil bagi pihak yang besar maupun UMKM yang kecil.

Tujuan dari ini adalah supaya anak muda dapat menghadapi masa depan dengan lebih optimistis. Implementasi strategi ini akan berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan generasi muda serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here