15 Tahun Tangannya Selalu Diikat, Remaja ini Dapat Perhatian Khusus dari Abah Bandi

Liputanjatim.com – Kondisi memprihatinkan menimpa seorang remaja bernama Mohammad Rizki (19) warga Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo.

Pasalnya, ia harus diikat tangannya sejak berumur 5 tahun. Hal itu terpaksa dilakukan oleh kedua orang tuanya karena ia seringkali memukuli badannya dengan tangan sendiri hingga mengakibatkan luka-luka.

Siti Romlah nenek dari Rizki menyampaikan, kondisi itu bermula ketika Rizki menginjak usia 4 tahun. Saat itu Rizki divonis oleh dokter mengalami masalah pada syaraf yang mengakibatkan perilakunya tak terkendali.

Kondisi tersebut kemudian berlangsung dan berlanjut hingga hari ini. Pihak keluarga pun belum berani untuk melepas ikatan tangan Rizki karena kondisinya yang tak kunjung stabil.

“Keluarga sudah bolak-balik membawa Rizki ke Rumah sakit. Tapi karena kondisi ekonomi, tidak bisa menjalani perawatan intensif seperti yang disarankan oleh Dokter,” ujarnya.

Kabar itu kemudian langsung direspon oleh Wakil Bupati Sidoarjo H Subandi dengan melakukan kunjungan ke rumah Rizki pada Selasa (21/02/2023).

Kedatangannya itu dilakukan untuk memastikan Rizki segera mendapat penanganan medis. Ia tidak ingin kondisi memprihatinkan itu diteruskan lebih lama lagi.

“Hari ini langsung kita bawa ke Rumah sakit biar nanti segera mendapatkan perawatan,” sampai Wabup yang akrab disapa Abah Bandi ini

Ia juga mengintruksikan Kadinkes untuk memberikan perawatan yang intensif kepada Rizki. Bahkan jika diperlukan bisa dirujuk ke Rumah sakit dr Soetomo untuk perawatan lebih lanjut.

“Saya sudah meminta tolong bantuan kepada Kadinkes untuk dilakukan perawatan sembari koordinasi dengan Rumah sakit dr Soetomo jika diperlukan,” ujar Abah Bandi.

Lebih lanjut ia menekankan, pemenuhan layanan kesehatan kepada masyarakat merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh jajaran Pemerintah Daerah.

Terlebih bagi Pemkab Sidoarjo yang bakal merealisasikan program BPJS Gratis bagi seluruh warganya di tahun 2024 mendatang.

Untuk itu, Abah Bandi meminta jajarannya baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa untuk dapat proaktif memastikan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah.

“Jangan sampai ada warga kita yang sakit malah dibiarkan saja. Ini tentu menjadi kewajiban bagi kita untuk membawanya ke Rumah sakit,” tandasnya.

Abah Bandi menegaskan bahwa semua masyarakat Sidoarjo berhak mendapatkan pelayanan dan penanganan dari Pemerintah terkait kebutuhan dasar kesehatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here