SURABAYA, liputanjatim.com – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menemukan ada 318 penderita difteri, di antara temuan tersebut 12 kasus berujung pada kematian. Serta diklaim Provinsi Jawa Timur sebagai provinsi dengan penderita difteri paling tinggi di Indonesia
“Kasus terbanyak ditemukan di Kabupaten Pasuruan sebanyak 46 kasus, Kabupaten Sampang 31 kasus, Gresik 26 kasus, Nganjuk 19 kasus, dan terakhir Surabaya 18 kasus,” terang Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kohar Hari Santoso dilansir dari gopibareng.id, Senin, (11/12/2017).
Pihaknya sudah melakukan pencegahan penyebaran difteri, Salah satunya, melalui intensifikasi sosialisasi bahaya difteri. Sedangkan apabila sudah terjangkit difteri, Kohar mengharuskan penderita dirawat di ruang khusus infeksi, demi menekan penyebaran bakteri lebih luas.
“Diberikan terapi yang memadai, supaya tidak menjadi sumber penularan. Diberikan penanganan sampai sejauh mana dampaknya,” terangnya.
Cara penularan difteri yang paling umum bisa menular melalui udara, bersin atau batuk sang penderita, serta difteri dapat menular melalui barang yang terdampak bakteri. Dinas Kesehatan Jawa Timur juga sudah mulai mendistribusikan vaksin anti difteri dan antibiotik ke seluruh wilayah di Jawa Timur.