Liputanjatim.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menyelesaikan 100 hari pertama masa kerja mereka. Evaluasi yang dilakukan oleh Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memberikan gambaran komprehensif mengenai capaian, tantangan, dan kekurangan kabinet ini, yang diberi nama Kabinet Merah Putih. Hasil evaluasi CELIOS ini dilengkapi dengan survei Litbang Kompas yang memberikan pandangan lebih mendalam terhadap citra sosial para menteri, termasuk tokoh kunci seperti Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Kinerja Kabinet: Pencapaian dan Kritik
Menurut laporan CELIOS, kinerja kabinet secara keseluruhan dinilai masih jauh dari harapan. Sebanyak 42 persen responden menyatakan kinerja kabinet dalam kategori “cukup”, sementara 7 persen menilainya “sangat buruk”. Salah satu kelemahan utama yang menjadi sorotan adalah minimnya koordinasi antar kementerian. Sebanyak 46 persen responden menyebut kolaborasi antar-lembaga tidak efektif, sehingga program-program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan inisiatif lain di bidang kesehatan serta pendidikan kerap mengalami hambatan dalam implementasi.
CELIOS juga menyoroti performa individu para menteri. Beberapa menteri dianggap tidak terlihat bekerja atau gagal memberikan kontribusi signifikan. Menteri HAM, Natalius Pigai, misalnya, mendapatkan rapor merah dengan nilai terendah akibat berbagai kontroversi dan kurangnya kebijakan inovatif. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi juga dikritik karena dianggap tidak terlalu ikut andil dalam pengembangan koperasi dan UMKM.
Namun, laporan CELIOS tidak hanya berisi kritik. Ada pula apresiasi terhadap menteri-menteri dengan kinerja terbaik. Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mendapatkan pujian atas dedikasi dan pencapaian mereka dalam menghadirkan layanan publik yang lebih baik. Evaluasi Celios mencatat beberapa capaian positifnya pemerintahan Prabowo seperti kebijakan penurunan biaya haji, pembatalan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk barang nonmewah, sampai kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).
“Capaian positifnya pemerintahan Prabowo seperti kebijakan penurunan biaya haji, pembatalan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk barang nonmewah, kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), juga beberapa kebijakan populis lainnya,” kata Peneliti Celios, Media Wahyudi Askar, dalam konferensi pers secara daring, Selasa (21/1/2025).
Citra Positif dan Harapan Publik
Sementara laporan CELIOS menyoroti aspek kinerja, survei Litbang Kompas melengkapi analisis ini dengan data mengenai citra sosial para menteri. Hasil survei menunjukkan bahwa Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menonjol sebagai figur dengan popularitas tertinggi di Kabinet Merah Putih. Sebanyak 87,2 persen responden mengenal sosoknya, menjadikannya tokoh paling dikenal di antara 48 menteri dalam kabinet ini.
Popularitas Muhaimin tidak terlepas dari rekam jejaknya yang panjang di dunia politik. Sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan mantan calon wakil presiden, namanya sudah dikenal luas sebelum bergabung dalam pemerintahan. Selain itu, Cak Imin mendapatkan penilaian positif karena langkah-langkahnya yang konkret dalam memperjuangkan isu pemberdayaan masyarakat, seperti mendukung program kesejahteraan sosial yang inklusif dan memperhatikan kelompok rentan.
Citra positif ini juga diperkuat oleh persepsi publik terhadap kinerja awalnya sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat. Dalam survei yang sama, program-program di bawah koordinasi Muhaimin, seperti penguatan UMKM dan peningkatan layanan bagi pekerja migran, mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat.
Sebagai Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar bertanggung jawab mengawasi enam kementerian strategis, termasuk Kementerian Sosial, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kementerian Koperasi dan UMKM. Posisi ini menempatkannya dalam peran kunci untuk mendorong agenda pemberdayaan rakyat yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dalam 100 hari pertama, Muhaimin berhasil mendorong percepatan implementasi sejumlah program unggulan, seperti pelatihan kewirausahaan bagi UMKM dan penguatan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Meski masih menghadapi kendala koordinasi antar-lembaga, inisiatif-inisiatif ini menunjukkan arah yang jelas dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Tingginya tingkat pengenalan dan citra positif yang dimiliki Muhaimin memberikan modal sosial yang kuat untuk mengatasi tantangan ini.
Baik laporan CELIOS maupun survei Litbang Kompas mencerminkan bahwa tantangan besar masih dihadapi oleh Kabinet Merah Putih, mulai dari koordinasi antar-kementerian hingga pelaksanaan program yang sesuai dengan kebutuhan publik. Namun, keberadaan tokoh-tokoh dengan citra positif dan rekam jejak yang kuat, seperti Muhaimin Iskandar, memberikan harapan bahwa pemerintahan ini dapat mencapai tujuannya.